PuteriJelitani adalah seorang putri raja dari sebuah kerajaan di Sumatera Selatan yang juga mendapat julukan sebagai Putri Kemarau. Dengan keikhlasan dia mengorbankan dirinya ke laut, sebagai syarat untuk menyelamat kan rakyatnya dari kelaparan panjang. Saat itu, kemarau panjang memang sedang melanda negerinya.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Legenda Putri Nglirip, begitulah kisah yang berkembang di kawasan wisata Air Terjun Nglirip. Dalam legenda yang bekembang di masyarakat, kisah itu menceritakan tentang sosok seorang putri yang sering menampakan wujudnya dengan wajahnya yang rupawan dan berbusana ala putri kerajaan pada masa lampau. Putri itu juga digambarkan memiliki kebiasaan membatik kain disana. Tentu bukan sembarang putri biasa. Karena Putri Nglirip itu merupakan makhluk dari dunia Gaib yang dipercaya merupakan penguasa dan penghuni kawasan air terjun Nglirip. Selain itu, Sang Putri juga sering menampakkan wujudnya di kawasan hutan di sekitar Air terjun Nglirip. Di balik keindahan panorama disana, ternyata air terjun Nglirip menyimpan legenda yang menarik sekaligus membuat bulu kuduk merinding. Air Terjun Nglirip berada di desa Mulyoagung Kecamatan Singgahan, sekitar 35 km ke arah barat daya dari Kota Tuban, Jawa Timur. Letaknya tak jauh dari tepi jalan raya dengan jalan yang bertikungan tajam di dekat kawasan ini . Selain bisa ditempuh dari Tuban dengan melewati kecamatan Merakurak – Montong - Nglirip, untuk menuju ke air terjun Nglirip juga bisa ditempuh dari Bojonegoro melewati kecamatan Parengan-Singgahan - Nglirip. Begitu juga bila ditempuh dari Blora dengan melewati kecamatan Jatirogo - Bangilan - Nglirip. Bila ditempuh dari Tuban, sesampai di Montong akan melewati semacam terowongan sepanjang 300 meter dengan tebing-tebing batu yang cukup tinggi di kanan- kirinya. Setelah itu dengan melewati kawasan hutan sepanjang 3 km dengan vegetasi tanaman jenis jati, mahoni, sengon dan sebagainya. Di hutan ini banyak terdapat sumber dan mata air yang jernih dan mengalir tiada hentinya. Di seberang jalan di dekat air terjun Nglirip terdapat makam Mbah Jabbar yang dikeramatkan oleh warga setempat. Makam itu berada di gundukan tanah yang cukup tinggi sehingga untuk menuju ke sana harus dengan menaiki undak-undakan. Air terjun Nglirip dengan ketiggian sekitar 35 meter dan lebar 28 meter ini memang tampak indah dan menarik sebagai destinasi wisata di Tuban. Air terjun ini sebenarnya merupakan bendungan irigasi yang airnya mengalir ke daerah yang lebih rendah. Di bagian atas air terjun terdapat jembatan kecil yang terbuat dari besia dan digunakan oleh warga sebagai jalan penghubung antar kampung. Berdiri di Jembatan itu pengunjung bisa memandang aliran air terjun yang mengalir sampai jauh dengan panorama alam sekitarnya yang menawan. Memasuki kawasan air terjun Nglirip dikenai tiket Rp 2000 per orang. Tak ada fasilitas, sarana dan prasarana apapun yang memadai disana. Jenazah Utuh Terkubur 35 Tahun Penampakan Jin,Tuyul dan Pocong Di Tuban Lihat Travel Story Selengkapnya
Salahsatunya adalah legenda Nenek Luhu atau yang juga dikenal sebagai asal mula terjadinya laguna Air Putri di Legenda Asal Mula Telaga Biru Beserta Ulasannya, Bikin Terharu dan Sarat Makna Ada cerita haru di balik legenda asal mula terbentuknya Telaga Biru yang terletak di Provinsi Maluku Utara. Kira-kira kisahnya tentang apa, ya?
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 110841 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7a5b271dc741e2 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
1 Laguna Air Putri. Tadi, sudah disebutkan bahwa legenda Nenek Luhu memiliki kaitan erat dengan asal-usul Laguna Air Putri. Nah, obyek wisata tersebut tepatnya terletak di Desa Waiyoho, Kecamatan Seram Barat. Tempat ini sebenarnya adalah mata air yang muncul tepat di pinggiran pesisir pantai yang kemudian membentuk laguna.
Wednesday, July 27, 2022 Edit Menyusuri persembunyian Putri Dayang Rindu dalam Rimbunnya Belantara Suaka Margasatwa Isau-Isau Napal Carik yaitu sebuah tempat yang bukan hanya menyuguhkan keindahan standard saja tetapi terbalut juga oleh budaya publik nan cukup lekat melekat menjadi kisah rakyat yang semakin menambah daya tarik eksklusif. Celaan air nan bergemericik becarik dengan serbuan air yang menerpa tanah nan keras seperti mana batu napal menjadikan Napal Carik sebagai salah satu air terjun yang wajib untuk dikunjungi. Terdapat kerumahtanggaan rimbunnya belantara Suaka Margasatwa SM Isau-Isau menjadikan air terjun ini tidak sekedar menawarkan keelokan pesona serasah dan kisah rakyat yang membalutnya namun juga tantangan selama perjalanan menuju air ambau tersebut adalah sebuah petualangan nan layak kerjakan dicoba dan pastinya lain akan terlupakan. Aksesibilitas menuju Napal Carik dapat melewati Desa Muara Emil maupun Desa Gerogol Dewa, Kecamatan Semenanjung Agung, Kabupaten Muara Enim. Namun untuk menuju ke lokasi air terjun berpangkal desa terdekat dengan kewedanan SM Isau-Isau mendatangi batas provinsi harus menempuh medan yang sulit terutama plong saat musim penghujan dikarenakan jalan setapak bikin melewatinya positif tanah liat dengan perkerasan batu dibeberapa titik sehingga doang ki alat roda dua nan dapat melewati dan itupun kadang kala disertai dengan jalan tungkai karena lepas rantai, gerigi rantai putus, jalan licin dan kendala lain. Selama perjalanan tersebut tersaji keayuan pemandangan kalimantang dan pun menerobos komplek pemakaman Puyang Matauh yang adalah pelecok suatu puyang pendahulu dari tiga puyang pendiri Desa Kuala Emil. Setelah itu perjalanan ditempuh dengan berjalan suku sampai ke Batang air Emil dimana rasa lejar sedikit terobati maka itu keindahan sungai dengan gemericik air mengalir, beriak-riak dan dengan kejernihannya menapaki bebatuan yang tersusun secara bertingkat. Bikin menuju ke air terjun maka pengembaraan dilanjutkan menuju ke hulu sejauh 50 meter dengan menuruni tebing yang pas terjal menapaki sekitar 100 anak tangga alami. Sepanjang menapaki anak tangga tersebut avontur akan ditemani dengan lantunan suara duaja yang lirih terdengar diantara tegakan-tegakan jenggala yang masih deras disertai sura gemericik air terjun yang berangkat menyapa seakan menyambut kedatangan petandang nan ingin menikmati keindahan Napal Perekam. Akhirnya keindahan air terjun yang ki angkat bebas dari keagungan 50 meter yang bergemericik becarik dengan serangan air yang menerpa lahan yang keras seperti rayuan napal itupun akan menyetip segala apa kelelahan selama pelawatan. Menurut penuturan beberapa awam di Desa Mulut sungai Emil berdasarkan narasi para puyang pendahulu salah seorang Sultan Palembang menunangi kepada seluruh umum desa terutama yang berada di selama aliran Sungai Batanghari Sembilan bikin mengumpulkan telur nan akan digunakan sebagai perekat pembangunan pertahanan benteng. Kerumahtanggaan perjalanan pengumpulan telur, paduka tuan meluluk banyak gadis-upik desa yang cantik dan berniat mempersunting salah satunya sebagai ayutayutan. Setelah para prajurit dan hulubalang mengumpulkan para amoi lain satupun yang setuju sampai karenanya aji menemukan sebuah bangki emas yang hanyut ke sungai dan memrintahkan prajuritnya bakal mencari empunya bangki emas tersebut. Sehabis ditelusuri ternyata empunya bangki emas tersebut adalah anak asuh putri Kerio Sulur. Paduka pun menyampaikan keinginannya untuk meminang tetapi ditolak makanya Kerio Sulur dan putrinya. Merasa ditolak sultan pun marah dan luang terjadi balasan tetapi ternyata Kerio Carang dan putrinya mempunyai kesaktian dan lolos dari tangkapan sultan. Dalam pelariannya dayang Kerio Carang bersembunyi di kerumahtanggaan hutan di Desa Muara Emil tepatnya di lokasi air terjun Napal Penyalin. Karena merasa kesepian di kerumahtanggaan hutan maka sesekali anda keluar ke desa sehingga kecantikannya dikenal luas oleh mahajana. Dalam kesepiannya di tempat persembunyian, putri Kerio Carang tersebut buruk perut menangis dan pulang pergok cucu adam tuanya. Karenanya Kerio Carang menemui tiga puyang di Muara Emil yaitu puyang Tanjung, Matauh, dan Dusun Ilir buat memberikan nama kepada putrinya supaya lain menangis pun. Berpokok ketiga puyang tersebut doang puyang Dusun Ilir nan mampu menerimakan nama nan boleh menghentikan tangisan puti Kerio Julai yaitu diberi stempel Putri Dayang Rindu. Konon apabila pengunjung mengunjungi serasah Napal Carik maka jangan berkomunikasi dengan bahasa palembang karena apabila dilanggar hujan abu akan jatuh. Hal tersebut dikarenakan Cewek Dayang Rindu yang bersembunyi di air terjun Napal Carik sangat benci dengan Pangeran Palembang. Untuk membuktikan legalitas mitos tersebut maka silahkan berkunjung ke serasah Napal Carik. Komentar Login terlebih adv amat bila mau memberikan komentar. Login Belum terdapat komentar pada berita ini TOP NEWS Album Gallery Video Pers Release Kisah Legenda Terjadinya Air Putri, Source Posted by
Sambilmemandangi cermin, Putri Malu mengajukan permohonan. "Wahai cermin, bisakah kau mengubah wajahku menjadi cantik sebelum aku tertidur malam ini?" Pintanya. Sungguh mengejutkan, cermin itu berbicara dan menjawab pertanyaan Putri Malu. Dari cermin itu, muncul bayangan seorang peri. "Tuan putri, sebenarnya kau sudah cantik dari dalam hatimu.
Negara ini memang kaya akan cerita legenda, hampir di setiap daerah seantero Indonesia ini mempunyai legendanya masing-masing, bahkan untuk air terjun sekalipun cerita legenda itu begitu melekat kepada pesona alam yang yang satu ini. Entah anda ingin mempercayainya atau tidak kebenaran dari suatu cerita legenda, akan tetapi yang jelas beberapa air terjun di bawah ini sarat akan cerita sebuah legenda yang diyakini atau dianggap oleh masyrakat yang tinggal di sekitaran air terjun pernah terjadi di masa lalu Air Terjun Nglirip Putri yang Patah Hati Dibalik gemerincik air yang jatuh silih berganti di Air terjun Nglirip Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Tuban, Jawa Timur terdapat sebuah cerita legenda Nglirip. Alkisah legenda itu bermuara dari pertemuan salah satu Adipati Tuban di zaman sebelum kerajaan Majapahit dengan seoarang wanita cantik. Saat itu adipati kepincut dengan kecantikan gadis desa anak dari tokoh masyrakat setempat. Sakin terpesonanya gadis perawan itu akhirnya dipinang dan dijadikan istri untuk yang kesekian kalinya. Meskipun menjadi istri adipati hingga memiliki anak perawan, tapi entah kenapa ia tak mau diboyong ke pendapa kadipaten. Eh, ternyata belakangan diketahui bahwa gadis yang telah dinikahinya itu memiliki kekasih lain yang bukan dari kalangan ningrat alias rakyat jelata. Namun naas, hubungan asmaranya itu ditentang orangtuanya, baik dari ibunya maupun ayahnya sang adipati. Sang gadis akhirnya minggat dari rumah apalagi setelah mengetahui kekasihnya yang konon bernama Joko Lelono itu tewas dibunuh prajurit kadipaten atas perintah ayahnya. sumber foto Sang putri pun memutuskan untuk bertapa di salah satu goa di balik air terjun di tengah hutan, air terjun Nglirip. Putri yang patah hati ini menutup diri menolak ditemui siapapun. Putri yang bertapa itu kemudian disebut putri Nglirip dan masyarakat meyakini, putri Nglirip akan marah jika rumahnya di sekitar goa air terjun Nglirip dipakai pacaran. Air Terjun Carang Kuning Agak sediki berbeda dengan Air Terjun Nglirip, walaupun Air Terjun Carang Kuning ini juga diambil dari legenda seorang putri, namun kisah putrinya tidak setragis air terjun yang berada di daerah Tuban itu. Nama air terjun yang terletak di Lumajang ini diambil dari nama seorang putri pada zaman kerajaan Majapahit yang sering mandi di bawah air terjun tersebut. Nama putri itu dikenal dengan Putri Carang Kuning. Entah karena mempunyai kulit kuning langsat seperti kebanyakan putri-putri raja atau kedekatan dengan simbol tempat itu sehingga dijuluki carang kuning pasalnnya di dekat lokasi air terjun banyak ditumbuhi oleh pohon bambu kuning. Kata “carang” berarti ranting-ranting bambu, kata “kuning” yang berarti simbol warna dari bambu. Air Terjun Songgolangit Berawal dari kisah tragis sepasang Pasutri Alkisah, hidup seorang jejaka yang berasal dari desa Tunahan yang menjalin cinta dengan seorang gadis cantik asal Dukuh Sumanding Desa Blucu Kecamatan Kembang. Jalinan cinta mereka begitu kuat hingga berlanjut ke jenjang perkawinan. sumber foto Pada suatu fajar si isteri bersiap menyiapkan makanan pagi untuk si suami tercinta. Dalam penyediaan sarapan tersebut si isteri kurang hati-hati sehingga menimbulkan suara-suara alat dapur yang saling bersentuhan. Sang mertua ibu si isteri menegur anaknya “Ojo glondhangan, mengko mundhak bojomu tangi” atau dalam bahasa Indonesia “Jangan gaduh, nanti suamimu terbangun”. Rupanya si suami salah mendengar “Kerjo kok glondhangan, rumangsamu barange bojomu” atau dalam bahasa Indonesia “Kerja kok gaduh, memangnya barang bawaan suamimu”. Pada saat itu juga si suami itu merasa tersinggung dengan perkataan sang mertua itu, kemudian pada tengah malam kedua pengantin tersebut berniat pergi dari rumah untuk pindah ke tempat asal suami dengan mengendarai pedati/gerobak yang ditarik oleh sapi. Nah, antara desa Tunahan dan desa Blucu itu terbentang sungai. Di malam hari buta, pedati yang mereka naiki ternyata salah jalan hingga tanpa mereka sadari pedatinya masuk jurang sekarang air terjun Songgolangit yang berada di Jepara dan pasangan pasutri itu pun hilang dalam kegelapan jurang yang dalam. berbagai sumber
Padazaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu. Sangkuriang berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya.
Kisahlegenda terjadinya air putri. Berikut Adalah Tiga Legenda Cinta Yang Terkenal Di Indonesia. Kemudian diadaptasi di pulau jawa karena adanya gunung merapi. Kisah cinta antara raja dan para selirnya juga enggak lepas dari tragedi. Kali ini kembali kami menerbitkan kumpulan legenda indonesia terbaik untuk di ceritakan kepada.
Sesuaiwaktu yang ditentukan, para pangeran bahkan banyak rakyat yang ikut hadir menyaksikan momen penentuan oleh sang putri. Bahkan, mereka berkumpul pada dini hari bahkan sebelum azan subuh berkumandang. Putri Mandalika beserta Raja dan Ratu datang saat matahari terbit. Tuan Putri terlihat sangat cantik dan anggun dalam pakaian sutranya.
Airmatanya mengalir deras, dan lama-kelamaan menggenang hingga menenggelamkan bebatuan tempatnya duduk. Majojaru ikut tenggelam dalam air mata kesedihannya yang menggenang, lalu ia meninggal dunia. Tak berapa lama, di tempat itu terbentuk sebuah telaga kecil yang airnya sebening air mata dan berwarna kebiruan seperti langit.
4dJ9E.
  • r26knugwt3.pages.dev/68
  • r26knugwt3.pages.dev/479
  • r26knugwt3.pages.dev/180
  • r26knugwt3.pages.dev/133
  • r26knugwt3.pages.dev/86
  • r26knugwt3.pages.dev/468
  • r26knugwt3.pages.dev/347
  • r26knugwt3.pages.dev/42
  • kisah legenda terjadinya air putri